Jumat, 26 Desember 2014

kisah wali songo sunan maulana malik ibrahim

kisah sunan maulana malik ibrahim

sunan maulana malik ibrahim




asal usul sunan maulana malik ibrahim

jauh sebelum maulana malik ibrahim datang ke pulau jawa, sebenarnya sudah ada masyarakat islam di daerah daerah pantai utara termasuk di desa leran hal itu bisa dibuktikan dengan adanya makam seorang wanita bernama fatimah binti maimun yang meninggal pada tahun 475 hijriah atau pada tahun 1082 m.
jadi, sebelum jaman wali songo, islam sudah ada pada  di pulau jawa yaitu daerah jepara dan leran. tetapi islam pada masa itu belum berkembang secara besar besaran.

maulana malik ibrahim yang lebih dikenal penduduk setempat sebagai kakek bantal itu diperkirakan datang ke gresik pada tahun 1404 M. beliau berdakwah di gresik hingga akhir wafatnya yaitu pada tahun 1419 M. pada jaman itu kerajaan yang berkuasa adalah maja pahit. raja dan rakyatnya kebanyakan masih beragama hindu atau budha. sebagian rakyat gresik sudah ada yang beragama islam atau bahkan ada yang tidak beragama sekalipun .
dalam berdakwah sunan maulana malik ibrahim menggunakan cara yang bijaksana dan strategi yang tepat berdasarkan al quran yaitu:
    "hendaknya engkau ajak kejalan tuhanmu dengan hikmah  (kebijaksanaan) dan dengan petunjuk petunjuk yang baik serta ajaklah mereka berdialog atau bertukar pikiran dengan cara yang sebaik-baiknya".
(qs an nahl 125)

 ada yang menyebutkan bahwa beliau berasal dari turki, dan pernah menggembara digujarat sehingga beliau berpengalaman menghadapi orang orang hindu di pulau jawa . gujarat adalah wiayah di india yang kebanyakan penduduknya beragama hindu.
di jawa kakek bantal bukan hanya berhadapan dengan masyarakat hindu, melainkan juga harus bersabar terhadap mereka yang tidak beragama maupun mengikuti aliran sesat, juga meluruskan iman dari rang orang islam yang bercampur dengan kegiatan musyrik, caranya beliau tidak langsung menentang kepercayaan mereka yang salah melainkan mendekati mereka dengan penuh hikmah, belia tunjukan ketinggian dan keindahan islam sebagaimana ajaran nabi muhammad saw.

  dari huruf huruf arab yang terdapat di batu nisannya dapat diketahu bahwa syekh maulana malik ibrahim adalah si kakek bantal, penolong pakir miskin yang dihormati para pangeran dan para sultan ahli tata negara yang ulung, hal itu menunjukan betapa betapa hebat perjuangan beliau  terhadap masyarakat, bukan hanya pada kalangan atas maupun juga golongan rakyat bawah yaitu kaum fakir miskin.

 keterangan yang tertulis dimakamnya ialah:
"inilah makam almarhum almaghfur, yang berharap rahmat tuhan, kebanggaan para pangeran, sendi para sultan dan para mentri, penolong para fakir miskin, yang berbahagia lagi syahid, cemerlangnya simbol agama dan negara, malik ibrahim yang terkenal dengan kakek bantal. allah meliputinya dengan rahmatnya dan keridhaan-nya, dan dimasukan kedalam surga. telah wafat pada hari senin 12 rabiul awwal tahun 822 H."

makam sunan maulna malik ibrahim


  menurut literatur yag ada beliau juga ahli pertanian dan ahli pengobatan. sejak beliau berada di gresik hasil pertanian rakyat gresik meningkat tajam. dan orang-orang sakit banyak yang disembuhkannya dengan daun daun tertentu atas izin allah.
  
sifatnya lemah lembut, welas asih dan ramah tamah kepada semua orang, baik sesama muslim atau dengan non muslim membuatnya terkenal sebagai tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati, kepribadiannya yang baik itulah yang menarik hati penduduk setempat sehingga berbondong bondong masuk agama islam seecara sukarela dan menjadi pengikut setia.

  sebagai misal, beliau menghadapi rakyat jelata yang pengetahuannya masih awam sekali, beliau tidak menerangkan islam secara njelimet, kaum bawah tersebut dibimbing untuk bisa mengolah tanah agar sawah dan ladang mereka dapat dipanen lebih banyak lagi, sesudah itu mereka dianjurkan bersyukur kepada yang memberikan rezeki yaitu allah swt.

  dikalangan rakyat jelata sunan maulana malik ibrahim sangat terkenal terutama dari kalangan kasta rendah. sebagaimana diketahui agama hindu membagi masyarakat menjadi empat kasta: kasta brahmana, ksatria, waisya, dan sudra. dari keempat kasta tersebut kasta sudra adalah yang paling bawah atau rendah sehingga sering ditindas oleh kasta kasta yang lebih tinggi. maka ketika sunan maulana malik inrahim  menerangkan kedudukan seorang didalam islam, orang-orang sudra dan waisya banyak yang tertarik , sunan maulana malik ibrahim menjelaskan  bahwa dalam agama islam semua manusia sama sederajat. tidak dibeda bedakan. dihadapan allah semua manusia adalah sama, yang paling mulia diantara mereka hanyalah yang paling taqwa kepadanya.
  taqwa itu leaknya dihati, hati yang mengendalikan segala gerak kehidupan manusia untuk berusaha sekuat kuatnya mengerjakan segala peintah allah dan menjauhi segala larangannya. dengan taqwa itulah manusia akan hidup berbahagia didunia hingga akhirat kelak, orang yang bertakwa sekalipun dia dari kasta sudra bisa jadi lebih mulia daripada mereka yang berkasta ksatria dan brahmana.

mendengar keterangan ini, mereka yang berasal dari kasta sudra dan waisy merasa lega, mereka merasa dibela dan dikembalikan haknya sebagai  manusia utuh sehingga wajarlah bila mereka berbondong bondong masuk agama islam dengan suka cita.

setelah pengikutnya semakin banyak, beliau kemudian mendirikan masjid untuk beribadah bersama-bersama dan mengaji. dalam membangun masjid ini beliau mendapat bantuan yang tidak sedikit dari raja carmain. dan untuk mempersiapkan kader ummat yang nantinya dapat meneruskan perjuangan menyebarkan islam keseluruh tanah jawa dan seluruh nusantara maka beliau mendirikan  pesantren yang merupakan perguruan islam, tempat mendidik dan menggembleng para santri sebagai calon mubaligh.

pendirian pesantren yang pertama kali di nusantara itu diilhami oleh kebiasaan hindu yaitu para bikhu dan pendeta brahmana yang mendidik cantrik dan calon calon mandala-mandala mereka.
 inilah salah satu strategi para wali yang cukup jitu itu; orang budha dan hindu yang mendirikan mandala-mandala  untuk mendidik kader tidak dimusuhi secara frontal, melainkan beliau-beliau mendirikanbentuk pesantren yang mirip dengan mandala mandala milik kelompok hindu dan budha tersebut untuk menjaring umat. dan ternyata hasilnya sungguh memuaskan, dari pesantren gresik kemudian menyebar para mubaligh keseluruh nusantara. tradisi pesantren tersebut berlangsung hingga jaman sekarang. dimana para uulama menggodok calon mubaligh yang diasuhnya,

bila orang bertanya sesuatu masalah kepada beliau maka beliau tidak menjawab dengan berbelit belit melainkannya dijawab dengan mudah dan gamblang sesuai dengan pesan nabi  yang menganjurkan  agama disiarkan dengan mudah, tidak dipersulit, umat harus dibuat gembira tidak ditakut takuti.

 seperti tersebut dalam buku history of java karangan sir stamford raffles; pada suatu hari syekh maulana malik ibrahim ditanya; apakah yang dinamakan allah itu?
beliau tidak menjawab bahwa allah itu adalah tuhan yang memberi pahala surga bagi hamba nya yang berbakti dan menyiksa sepedih-pedihnya bagi hamba yang membangkang kepadanya.
     jawabannya cukup singkat dan jelas yaitu,"Allah adalah Zat yang diperlukan adanya".
dua tahun sesudah sunan maulana malik ibrahim berdakwah di gresik, beliau tidak hanya membimbing umat untuk mengenal dan mendalami agama islam, melainkan juga memberikan pengarahan agar tingkat kehidupan rakyat gresik menjadi lebih bai. beliau pula yang mempunyai gagasan mengalirkan air dari gunung untuk mengairi lahan pertanian penduduk. dengan adanya sistem pengairan yang baik ini lahan pertanian menjadi subur dan hasil panen bertambah banyak para petani menjadi makmur dan mereka dapat mengerjakan ibadah dengan tenang. andai kata syekh maulana malik ibrahim tidak ikut untuk membenahi dan meningkatkan taraf hidup  rakyat gresik tentulah mereka sukar diajak beribadah dengan baik dan tenang. sebagaimana sabda nabi bahwa kefakiran menjurus pada kekafiran. bagaimana mungkin bisa beribadah dengan tenang  jika sehari hari disibukkan dengan urusan sesuap nasi, inilah resep yang harus ditiru.

0 komentar:

Posting Komentar